Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Give me a break

Baiklah, baik. Ini sudah genap seminggu sejak diriku kembali ke penyakit lamaku: menjadi produk gagal. Sampai muak setan satu ini tak hilang-hilang dari kepalaku. Mengapa sekolah tak pernah mengajari kami tentang keahlian yang kritis dalam kehidupan ini--tentang memahami prioritas dalam hidup? Tak pernah ada mata pelajaran tentang hal-hal penting yang dibutuhkan agar tidak menjadi manusia gagal seperti ini di sekolah. Kami hanya diperintah oleh orang dewasa menjalani tahap-tahap pendidikan begitu saja dan diharapkan bisa keluar dari sana sebagai manusia dewasa yang sudah paham akan dirinya sendiri, tugasnya dalam hidup, dan orang lain. Lalu tiba-tiba kami terbangun, berada di dunia kerja, sebagai anak kecil yang terperangkap dalam kerangka orang dewasa. Mengucek-ucek mata, tertatih-tatih berdiri. Beberapa masih beruntung punya zona transisi yang disebut 'kuliah' dimana mereka bisa lebih mempersiapkan diri menjadi orang dewasa, namun beberapa tidak. Banyak yang harus lagi-

Info Trip Snorkeling ke Pahawang dan Pantai Mahitam

Aku baru teringat mau membagikan info trip ala backpacker saat  camp  satu malam di Pantai Maitam, Kabupaten Pesawaran Lampung kemarin, sekaligus juga snorkeling ke Pulau Pahawang. Dokumentasi Pribadi Saat libur kelulusan SMA tahun lalu, ketika aku masih sebegitu gabutnya dan penuh dengan waktu luang, aku mengajak dua sepupuku yang masih SMA untuk pergi  beachcamp  ke Pahawang. Awalnya kami berencana  beachcamp  ke Tanjung Belimbing yang berada dalam wilayah TNBBS, namun terkendala perizinan karena rupanya wilayah itu tidak dibuka untuk umum lagi. Sebelumnya, kami sudah memesan paket  open trip  snorkeling satu hari penuh lewat salah satu kontak tour guide lokal Pahawang. Paketnya seharga 180k sudah termasuk peralatan snorkel, makan siang, dan transport perahu seharian penuh.  Open-trip  sistemnya kita bergabung dengan wisatawan lain yang juga membeli paket  open-trip , beda dengan  closed-trip  dimana kita menyewa guide, peralatan dan perahu penuh untuk kita sendiri.  Closed-t

Resensi Buku If Only They Could Talk (Andai Mereka Bisa Bicara)

If Only They Could Talk adalah novel yang kuketahui lewat Laskar Pelangi, novel karya penulis favoritku Andrea Hirata. Aku mengenal buku karya James Herriot ini sebagai buku yang dihadiahkan A Ling ke Ikal dalam novelnya sebelum pergi ke Jakarta. Dikisahkan dalam Laskar Pelangi, dari novel Herriot inilah Ikal mengenal Edensor, sebuah desa di pedalaman Yorkshire, Inggris, yang nantinya akan menjadi memori pelipur laranya akan A Ling. Karena endorse yang begitu kuat dari Laskar Pelangi ini, aku pun akhirnya membeli buku ini di sh*pee tahun lalu. Berikut ialah resensi bukunya: Identitas Buku Source: Bukalapak Judul: If Only They Could Talk (Andai Mereka Bisa Bicara) Pengarang: James Herriot Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Penerjemah: Ny. Suwarni A.S. Tahun Terbit: 2016 (cetakan ketiga) Tebal halaman: 312 hlm Harga buku: 55.000 rupiah Sinopsis Buku Buku ini menceritakan tentang pengalaman hidup James Herriot sebagai dokter hewan di sebuah desa fiksi di Yorkshire, I

Cerita Pendakian: Muncak ke Gunung Pesagi ~Part 2

Sumber: dokumentasi pribadi Aku lagi semangat-semangatnya ngeblogging ntah kenapa, wkwkwk. Oke, Rin balik lagi melanjut cerita. Kemarin aku sudah nyeritain pejalanan kita mendaki sampe basecamp dua di dekat puncak. Disana kita bermalam di tenda dan besok paginya berangkat ke puncak. Di dekat puncak dingin banget begitu jam 2-3 pagi. Ketinggian Pesagi memang nggak seberapa dibandingkan gunung-gunung di Jawa, cuma 2200 mdpl, tapi ini sudah paling tinggi di Lampung. Sekitar jam-jam itu aku terbangun saking dinginnya suhu udara. Terus akhirnya nggak tidur, duduk di depan api unggun sampai pagi. Gini aja udah nggak kuat, gimana Semeru nanti coba. Paginya, kita bangun menyiapkan sarapan sebelum naik. Jam 10, aku Bersama Kiyay Riza dan Agus berangkat ke puncak, sementara Kiyay Bambang menemani ayahku turun duluan. Udah terlalu tua buat muncak kurasa, haha :)) Makin ke atas, kemiringan lerengnya jadi makin curam. Beberapa tempat bahkan perlu dipanjat dengan tangan. Terus sema